HaeSica J
FF ini
terinspirasi dari lagu SNSD di Album ke-3 ‘The Boys’ nomer track 2 yang
berjudul Telepathy dan beberapa FF HaeSica yg pernah saya baca. Entah kenapa
tiba-tiba muncul ide seperti ini. hehe :D Cerita murni dari pikiran dan
imajinasi saya. sebenarnya FF ini saya gunakan untuk tugas sekolah, hehe. Mohon
maaf jika cerita ini tidak bagus, penggunaan kata-kata aneh, dan alurnya tidak
jelas.
Gomawo.
Cast : Donghae Lee and Jessica Jung
Genre : Romance, GaJe xP
Type : oneshoot
Late
( Lambat bukAn berarTi tElat )
“Oppa, aku duluan. Bye!” gadis kecil berlari
keluar dari kedai ice cream. Langkahnya terburu-buru seakan ada suatu hal yang
akan terjadi dan jika ia tidak menyaksikannya dunia akan hancur.
“Ahh Sooyeon tunggu.Ibu ini uangnya.”Anak
laki-laki yang tampak lebih tua dari gadis kecil itu membayar ice cream dan
berlari dengan langkah yang sangat lebar.Tak membiarkan gadis tadi hilang dari
pandangannya.
Huh, akhirnya laki-laki itu menghembuskan nafas
panjangnya. Mendudukan pantatnya di samping gadis imut itu,“Jadi karena ini kau
meninggalkanku?!” tanyanya, ahh lebih tepatnya tebakan yang ia sendiri sudah
tau jawabannya.
“Hehe, mian oppa.” jawab gadis cilik itu
seadanya.
“Kau tau?Kau membuatku khawatir.”Dari nada
bicaranya terlihat jelas nada kekhawatiran dari anak laki-laki itu.
“Aku tidak ingin kehilangan moment ini, oppa!”
gadis itu berkata sambil cengengesan.
Ya, kini gadis imut dan anak laki-laki itu
sedang menikmati Sunset di samping sungai.
“Lihat mataharinya mau tenggelam, ayo kita
hitung mundur!”
“Sooyeon-ah” panggil anak laki-laki itu yang
terdengar seperti bisikan.
“tiga… dua… satu” gadis kecil tersebut tidak
menghiraukan.
“Saranghae.” Gadis itu melotot ke arah laki-laki
tadi dan sedetik kemudian ia tertawa. “Hahahaha,, sepertinya hitunganku terlalu
cepat, mataharinya belum tenggelam. Kita ulang lagi!”
“Huhh,, dia tak dengar.” umpat anak laki-laki
itu.
~ ~ L * A * T * E ~ ~
*Kring
Suara alarm terdengar di kamar seorang gadis.
Dengan mata yang belum terbuka, ia bangun, mengambil alarm disamping
ranjangnya, dan #brak dilemparnya alarm tersebut agar berhenti berdering.
Setelah alarmnya tidak bersuara lagi, gadis itu kembali mangambil selimutnya
dan menutup sebagian tubuhnya untuk melanjutkan mimpinya yg sempat terganggu.
1 jam setelah kejadian tadi berlalu.
Gadis itu masih berada di ranjang kesayangannya.
“Jessica, Wake Up!” teriak seorang wanita paruh
baya yang tetap modis yang entah sejak kapan telah muncul di kamar sang gadis.
“hhuaaa~,, 5 minutes again mom. Huaa” tawar
gadis itu yang kesal karena masih pagi begini sudah dibangunkan.
“NO!! It’s your first day sekolah di Korea,
jangan sampai Mommy dipanggil karena hari pertamamu telat! Itu tidak lucu!
Cepat wake up!” omel Mommy dari gadis tersebut.
“Huahh,, okay okay, I wake up NOW!” pasrah gadis
itu dan langsung berdiri. Menuju kamar mandi. Jangan pikir jika ia akan mandi,
yaa..setidaknya di kamar mandi ia bisa melanjutkan tidur dengan tenang tanpa
diganggu her mommy.
Jessica Jung nama dari gadis tersebut. Hoby
tidur, dan paling tidak bisa bangun pagi. Hari ini ia akan menuju sekolahnya
yang baru. Ya, ia baru saja kembali dari USA. Gadis dengan rambut brown berponi
itu kembali ke Korea karena pekerjaan Appa nya yg berpindah masa kerja ke Korea
lagi.
~
~ L * A * T * E ~ ~
Di waktu yang sama namun di tempat berbeda,
seorang pria tampan baru saja keluar dari kamar mandi. Pria itu mengenakan
baju, dan bersiap menuju kampusnya. Sebelum keluar dari kamarnya, ia menuju
cermin kecil dan merapikan sedikit rambutnya, “Kau memang tampan Lee Donghae”.
Pria itu tersenyum sambil memuji dirinya sendiri.
Pria itu bernama Lee Donghae, atau lebih
akarabnya dipanggil Donghae. Kuliah jurusan bisnis di SM University. Termasuk
jajaran cassanova di kampusnya, maka dari itu jangan heran dengan kenarsisannya.
~
~ L * A * T * E ~ ~
Jessica berlari menuju halte.Lengkap sudah
penderitaannya hari ini.Mommynya ternyata tidak mengantarnya dengan alasan
takut kesasar, karena mommy nya tidak terlalu ingat dengan jalan menuju sekolah
itu.Dan dengan demikian Jessica harus menaiki bus ke sekolah barunya.
“Untunglah bus nya belum datang” gumam
Jessica.Jessica mengambil ponsel touchscreennya, bermain dengan dunia
ponselnya.
Tak jauh dari tempat Jessica duduk, Donghae mendekat
ke halte dengan santai, memasang earphone di telinganya.Ia menyandarkan
tubuhnya di tiang halte.
Selang beberapa menit bus pun datang.Jessica
yang menyadari itu langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku jasnya dan
dengan cepat berlari memasuki bus.
“J-E-S-S-I-C-A” ucap Donghae membaca gantungan
ponsel serta ponsel yang terjatuh tepat di depan kakinya. Ia menunduk dan
mengambil ponsel tersebut.
Jessica yang sudah berada di dalam bus
mengacak-acak saku nya mencari keberadaan ponsel pinknya. Ia berlari keluar bus
dan, “Hai,, kau. Apa yang kau lakukan dengan ponselku?” sinis Jessica saat
melihat seorang pria tak dikenal menggenggam ponselnya.
“Ponsel ini milik anda?” tanya Donghae ramah.
“Huhh,, jangan sok baik. Kalau tidak ketahuan
pasti kau sudah mencurinya.”Jessica mengambil ponsel tersebut dari genggaman
Donghae dan kembali menaiki bus.
Donghae tersetak kaget, tak menyangka gadis
pemilik ponsel yang sudah ia ketahui namanya, Jessica, menuduhnya akan mencuri
ponselnya. “Mungkinkah tampangku seperti pencopet?” pikirnya. Dan
karena keterkagetannya yang berlangsung cukup lama, ia tertinggal oleh bus
tersebut. Alhasil ia harus menunggu bus berikutnya.
~
~ L * A * T * E ~ ~
Jessica masuk ke dalam sebuah café.Ia memesan
Americalate kesukaannya. Setelah menunggu tak cukup lama pesanannya pun
datang.Tangan Jessica mengaduk Americalate itu, berbeda dengan
matanya.Pandanganya mengarah ke luar jendela. Melihat suasana kota Seoul di
sore hari.
“Tak berubah, tetap indah” ucapnya dengan senyum
di wajahnya.Ketika pandangannya hendak berfokus ke Americalatenya, matanya tak
sengaja menangkap mata seorang pria.
Pria itu ternyata sedari tadi
memperhatikannya.Pria itu mendekat kearahnya, duduk dihadapannya tanpa meminta
persetujuan padanya.Pria itu menatap intens Jessica, “Aku mengenalmu.” ucapnya
tersenyum.
Jessica bergidik ngeri dipandang seperti itu, ia
berbalik memandang sinis pria tadi.
“Jelas saja kau mengenalku!” jawab Jessica
datar.
“Kau ingat denganku?”Pria itu bertanya dengan
antusias.Jessica mengangguk dan meminum Americalatenya.
“Aku merin…” perkataan pria itu terpotong. “Kau
yang berniat mencuri ponselku!” senyum yang tadi terpancar di wajah pria itu
pudar.
“Aku tidak mungkin melupakan orang yang akan
mengambil benda kesayanganku! Huhh” lanjut Jessica.Jessica berdiri hendak pergi
dari café itu, tapi pria itu menahan tangannya.
“Lepaskan tanganku!Dasar pencuri gadungan!”
teriak Jessica, sontak semua pengunjung cafe tersebut melihat kearah mereka.Tak
ingin menimbulkan masalah, pria itu menarik tangan Jessica keluar dari café.
Setelah dirasa cukup jauh dari café tersebut, sang pria memojokkan Jessica ke
dalam sebuah gang yang cukup sepi. Pria itu menjepit Jessica, menempelkan
keningnya di kening Jessica.
“Apa..apa yang kau lakukan?” gugup Jessica.
“Kau tidak mengikatku, huh??” sindir pria tadi.
Jessica tak menjawab, ia menutup matanya.
“Kau meninggalkanku, ahh lebih tepatnya
meninggalkan Korea tanpa sepengetahuanku.”Pria itu memberi clue tentang
dirinya. Ia yakin jika Jessica mengenalnya.
“Aku selalu memikirkanmu.Apa kau tau ada sesuatu
yang ingin aku katakan. Sebenarnya sudah kukatakan, tapi entahlah kau mendengar
atau tidak.”
Jessica membuka matanya, “Sebenarnya kau
siapa?Aku tak mengerti dengan ucapanmu.” ucapnya.
Pria itu tersenyum getir, “Segampang itukah kau
melupakanku?Kau tidak tau aku selalu memikirkanmu, aku selalu
mengkhawatirkanmu.”
“Apa dia tidak waras?” umpat Jessica, namun
masih mampu didengar oleh pria itu.
Pria itu menjauh dari Jessica, ia kembali
menarik tangan Jessica. “Aku tau harus kemana!Ikut aku.” ajak pria itu.Jessica
tidak memberontak.
~
~ L * A * T * E ~ ~
Jessica dan pria yang mengaku mengenalnya itu
kini berada di Sungai Han.Langit mulai menggelap.“Sunset, sudah lama aku tidak
menyaksikannya.” bisik Jessica dengan dirinya sendiri.
Jessica mengambil posisi duduk yang percis sama
di kala ia masih kecil dan melihat Sunset di Sungai Han, matanya terlihat jelas
bahwa ia merindukan masa-masa seperti ini.
Pria yang tadi mengajaknya ke tempat ini duduk
di samping Jessica.“Sooyeon-ah” ucapnya.
Jessica yang mendengar panggilan itu tersontak
kaget.Ia menghadap pria tadi.
Pria itu menatap matahari yang sudah ingin
berpamitan pada langit, “Meninggalkan segala aktivitas hanya untuk menyaksikan
Sunset Han River secara Live. Jung Sooyeon, meninggalkan ku tanpa jejak sekitar
6 tahun lalu. Dan kembali dengan nama Jessica Jung. Apa itu lucu, eoh?”
Jessica masih terdiam, matanya terus menatap
pria disampingnya.
“Kau selalu berhutang ice cream
padaku.”Lagi-lagi perkataan pria itu membuatnya semakin tidak mengerti. Jung
Sooyeon adalah nama lahir Jessica, setelah ia pindah ke USA, ia berganti nama
menjadi Jessica Jung. Dan dari mana pria ini tahu tentang dirinya. Atau
mungkinkah pria itu…
Pria itu memperbaiki posisinya, kini ia menatap
Jessica, “ Masih tidak mengingatku? Kau keterlaluan sekali.”Ucapnya sambil
mengacak poni Jessica.
Jessica mulai membuka mulutnya, “Apa kau…”
“Ya, aku Donghae. Aku Lee Donghae. Tidak
merindukanku Sooyeon-ah?”
Jessica mengerjapkan matanya berulang kali.Ia
ingin memastikan bahwa ini bukan mimpi. Jessica masih terus
memperhatikan pria itu. Dan selanjutnya ia berteriak girang, “Donghae oppa.”
“huh, akhirnya kau sadar juga. Kenapa kau
meninggalkanku, hah?Tidak berpamitan lagi, kau mau kabur dari hutang-hutang ice
cream mu yang menumpuk itu??”
Jessica mengerucutkan bibirnya kesal, “Oppa..”
rengeknya. “Okey aku akan bayar. Berapa besar hutangku?”Donghae hanya tertawa.
“Lihat itu!”Donghae menunjuk matahari yang sudah
terlihat seperti poni Jessica.Jessica beralih mengikuti jari telunjuk Donghae,
senyumnya merekah di wajahnya yang seperti Barbie itu.
“Tidak mengitungnya?” tanya Donghae.
Jessica mengangguk, “tigaa…”
“sstt” Donghae menempelkan jari telunjuknya di
mulut mungil Jessica. “Dengarkan aku baik-baik.Aku tidak mau kejadian seperti
dulu terulang.Aku tidak mau kau tidak mendengarnya lagi.”
Donghae menarik nafas panjang, dan
menghembuskannya.Matanya mentap dalam mata Jessica, kedua tangannya memegang
bahu kanan dan kiri Jessica.
“Saranghae..” satu kata seperti itu lagi keluar
dari mulutnya. Ditempat yang sama, walau tidak di waktu yang sama.
Jessica masih tidak bergeming, arwahnya masih
sibuk mencerna perkataan Donghae.
Chu~ sebuah kecupan ringan mendarat di kening
Jessica bersamaan dengan kepergian Matahari dari langit.
“Nado” balas Jessica singkat dengan senyuman
manisnya.
~
~ L * A * T * E ~ ~
“oh ya,, bagaimana kau bisa tahu bahwa aku
itu Sooyeon, oppa?”
“hanya feeling.” jawab Donghae santai.
“Aku serius oppa!”
“Hatiku yang berbicara seperti itu.Matamu juga
sama seperti dulu.”
mereka berdua tersenyum :)
- END -
Gimana? gaje banget ya? huhu..
curhat dikit, waktu banyak yg lihat cerita ini temen-temen aku
banyak yg gak suka sama pairingnya. tapi dengan tingkat kePeDean yg luar biasa
saya tetap mengumpulkan cerita ini sebagai tugas membuat cerita pendek. hehe,
dan ditambah semangat jua yg entah darimana munculnya, saya memberanikan diri
mengepost FF ini xD
sebenarnya masih berjibun d laptop, tapi saya belum bertemu dengan
abang PeDe. hehe.
oh iya, singkat cerita, saya mohon kritik dan sarannya , Gamshahamnida
*bow
di follow ea @ardeLiaini
hehe, mention to follback.
sekali lagi terimakasih, gamshahamnida :)
terimakasih buat admin yg sudah menerima dan bersedia menyebar FF
GaJe ini, hehe :D
Yang mau nyebar FF ini boleh boleh boleh. Isi credit yang jelas
kalo bisa J hehehe.
ANJ @ardeLiaini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar